Senin, 30 April 2012


BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Dulu, kewirausahaan dianggap hanya dapat dilakukan melalui pengalaman langsung di lapangan dan merupakan bakat yang dibawa sejak lahir, yang dengan demikian kewirausahaan tidak dapat dipelajari dan diajarkan. Namun sekarang, kewirausahaan bukan hanya urusan lapangan, tetapi merupakan suatu disiplin ilmu yang dapat dipelajari dan diajarkan. Kewirausahaan adalah proses dinamis untuk menciptakan nilai tambah atas barang dan jasa serta kemakmuran. Tambahan nilai dan kemakmuran ini diciptakan oleh individu wirausaha yang memiliki keberania untuk menanggung resiko, menghabiskan waktu serta menyediakan berbagai produk barang dan jasa. Barang dan jasa yang dihasilkan oleh wirausaha tidak selalu merupakan barang baru, tetapi harus memiliki nilai baru dan berguna.
Kewirausahaan tidak selalu identic dengan perilaku dan watak pengusaha, karena sifat ini juga dimiliki oleh mereka yang ukan pengusaha. Wirausaha meliputi semua aspek pekerjaan, baik karyawan swasta maupun pemerintah. Wirausaha adalah mereka yang melakukan usaha-usaha kreatif dan inovatif dengan jalan mengembangkan ide dan meramu sumber daya untuk menemukan peluang. Wirausaha adalah seseorang yang mengorganisasikan, mengoperasikan, dan memperhitungkan risiko untuk sebuah usaha yang mendatangkan laba.
Dalam era globalisasi saat ini, wirausaha mengalami persaiangan yang sangat ketat. Beberapa factor penentu menjadi tantangan tersendiri bagi para entrepreneur di seluruh pelosok dunia. Persaiangan pasar yang mendunia mendorong seorang entrepreneur harus memiliki suatu karya yang kreatif dan inovatif untuk terus mampu bersaing dalam era globalisasi ini. Wirausaha yang kini dapat dipelajari oleh seluruh kalangan, bahkan tidak lagi membutuhkan modal yang relative besar kini seolah-olah menjadi santapan bagi sebagian besar individu dunia untuk mencari nafkah. Namun dalam prakteknya ternyata tidaklah semudah teori wirausaha. Dalam prakteknya seorang wirausahawan tidak menutup kemungkinan jatuh bangun berulang kali dalam memperjuangan bisnis atau usahanya. Diperlukan ketekunana, keuletan, kejujuran, keberanian dalam mengambil risiko tanpa menghilangan pertimbangan-pertimbangan yang matang, dan lain sebagainya harus dimiliki oleh seorang entrepreneur. Oleh sebeb itu;ah kami membuat sebuah makalah yang akan mengupas konsep dasar peluang dan tantangan entrepreneur dalam era globalisasi, juga konsep dasar pendirian lembaga pendidikan sebagai salah satu bidang wirausaha yang menggiurkan di era globalisasi ini. Semoga dengan adanya makalah ini semua pihak yang membaca dapat mengerti dan memahami dengan baik terkait hal yang akan kami bahas ini.

B.  Batasan Masalah
Batasan masalah pada makalah ini adalah bagaimana seorang entrepreneur menghadapi peluang dan tantangan dalam era globalisasi dan bagaimana konsep dasar dalam pendirian lembaga pendidikan.

C.   Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang kami susun sebagai berikut :
1.     Konsep dasar peluang dan tantangan entrepreneur dalam era globalisasi
2.    Fenomena bisnis keluarga
3.    Perbedaan kompetensi dan kesempatan antara entrepreneur pria dan wanita
4.    Cara membangun competitive advantage organisasi melalui etos kerja
5.    Konsep dasar pendirian lembaga pendidikan
6.    Konsep analisis kebutuhan dan studi kelayakan lingkungan
7.    bentuk regulasi dan culture dunia pendidikan
8.    Aspek competitive advantage lembaga pendidikan melalui business plan, marketing plan, dan human resource plan

D.  Tujuan Penulisan
Ada beberapa hal yang ingin kami sampaikan kepada para pembaca lewat makalah ini. Beberapa diantaranya adalah agar para pembaca memahami betul hal-hal terkait tantangan, peluang, ataupun kesempatan bagi para entrepreneur bagi bisnis atau usaha yang sedang atau yang akan dijalaninya dalam era globalisasi ini. Selain itu kami juga ingin menginformasikan konsep dasar pendirian lembaga pendidikan sebagai salah satu objek wirausaha dalam era globalisasi ini. Semoga makalah ini dapat menjadi bahan pertimbangan atau dapat memberikan tambahan pemahaman terkait hal-hal tersebut.

E.   Metode Penulisan
Untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan, kami mempergunakan metode kepustakaan dan internet . Adapun teknik-teknik yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.     Teknik browsing internet
2.    Studi pustaka

F.   Sistematika Penulisan
Pada makalah ini kami memulai penulisan dengan penulisan kata pengantar sebagai ucapan terima kasih dan ucapan syukur kami atas selesainya makalah ini tepat pada waktunya, dilanjutkan dengan daftar isi makalah ini. Kami juga menyertakan latar belakang, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, metode penulisan, dan sistematikan penulisan pada bab satu, yaitu bab pendahuluan. Kemudian pada bab kedua, bab kajian teori akan membahas seluruh teori-teori terkait topic bahasan dalam makalah ini. Pada bab ketiga akan dipaparkan hasil observasi bidang wirausaha yang sudah kami datangi sebagai objek penelitian makalah ini. Dalam bab ketiga ini, kami juga akan menyertakan pendahuluan yang berisi profil usaha dan sejarah terbentuknya usaha tersebut. Kemudian akan disertakan juga bagaimana marketing plan, human resource plan, dan business management usaha tersebut juga kendala-kendala yang terjadi saat proses pembuatan usaha tersebut disertai dengan solusinya. Kemudian akan dilanjutkan dengan kesimpulan dan saran.


BAB II
KAJIAN TEORI

I.   Konsep Dasar Peluang dan Tantangan Entrepreneur pada Era Globalisasi

Salah satu sifat wirausaha adalah kemampuannya mencermati peluang usaha dengan memanfaatkan kemampuan berfikir kreatif dan inovatif. Selanjutnya mewujudkannya sebagai sarana mencapai kesejahteraan hidup diri sendiri, keluarga, dan masyarakat. Secara umum berbagai hal yang dapat menjadi peluang untuk berwirausaha adalah :
a.    Produk yang sudah ada
Produk yang sudah beredar di pasaran dapat dijadikan sumber untuk berusaha dengan jalan meniru produk tersebut. Tetapi produk yang akan ditawarkan oleh wirausaha harus memiliki perbedaan (walaupun sedikit) dari produk yang ditiru tersebut. Perbedaan tersebut dapat berupa kualitas, kenyamanan, kegunaan dan harga.

b.    Pameran dagang
Pameran dagang umumnya dimanfaatkan oleh pengusaha untuk menginformasikan produk – produk barunya. Anda dapat mencari ide dengan melihat produk – produk baru tersebut. Dengan mengunjungi pameran, Anda juga dapat bekerja sama dengan pemilik produk untuk memasarkan produk mereka.


c.    Lembaga pemerintah
Di Indonesia terdapat beberapa lembaga pemerintah yang memiliki tugas membantu menginformasikan berbagai hal tentang produk dan dunia usaha. Di antara lembaga pemerintahan tersebut, ada yang menawarkan bantuan modal dalam bentuk pinjaman bergulir.

d.    Lembaga pendidikan
Lembaga pendidikan, misalnya perguruan tinggi memiliki misi tidak hanya mengembangkan pendidikan dan pengajaran tetapi juga mengembangkan penelitian dan kegiatan pengabdian pada masyarakat. Dengan membaca hasil penelitian dan pengabdian pada masyarakat, Anda dapat menemukan ide berkaitan dengan produk yang akan dikembangkan

Dalam konteks persaingan global yang semakin kompetitif dan terbuka, banyak tantangan yang harus dihadapi. Setiap orang akan bersaing dengan memanfaatkan segala sumber daya yang ia miliki, dan yang unggul lah yang akan memenangkan persaingan. Seseorang yang ingin sukses tidak hanya bergantung pada kemampuan berpikir atau mengandalkan ilmu yang ia miliki, namun juga harus memiliki keterampilan yang kreatif dan inovatif.
Tantangan persaian global, pertumbuhan penduduk, pengangguran, tanggungjawab sosial, keanekaragaman ketenagakerjaan, etika, kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan, dan gaya hidup beserta kecenderungannya merupakan tantangan yang saling terkait. Untuk menghadapi tantangan tersebut diperlukan sumber daya berkualitas yang dapat menciptakan berbagai keunggulan, baik keunggulan komparatif maupun keunggulan kompetitif, di antaranya melalui proses kreatif dan inovatif berwirausaha. Untuk dapat bersaing di pasar global diperlukan barang dan jasa yang punya daya saing tinggi yang juga hanya bisa dihasilkan oleh sumber daya manusia yang berkualitas tinggi, yaitu sumber daya manusia yang professional dan terampil.
Sumber daya manusia yang berkualitas tinggi tersebut hanya dapat disediakan lewat system pendidikan yang mampu menghasilkan sumber daya yang kreatif dan inovatif. Pendidikan harus diarahkan menyongsong era ekonomi global yang menciptakan kompetensi dan kesempatan di tingkat global. Ekonomi global memunculkan berbagai peluang pasar di dunia bagi setiap wirausaha. Hal itu mendorong terjadinya globalisasi perdagangan dunia.

Tantangan berwirausaha
ü  Ketidakmampuan memanaje
ü  Kurang pengalaman
ü  Ide untuk membuka usaha seringkali datang karena pola ikut – ikutan
ü  Pengendalian keuangan yang buruk
ü  Lemahnya usaha pemasaran
ü  Kegagalan mengembangkan perencanaan strategis
ü  Pertumbuhan tak terkendali
ü  Lokasi yang buruk
ü  Pengendalian persediaan yang tidak tepat
ü  Penetapan harga yang tidak tepat

A.   Fenomena Bisnis Keluarga
Bisnis keluarga adalah salah satu jalan untuk berwirausaha. Bisnis keluarga ditandai dengan keterlibatan dua orang atau lebih sanggota keluarga dalam bisnis tersebut. Lingkup dan luas keterlibatan anggota keluarga dalam operasi dan pemilikan bisnis bervariasi menurut ukuran bisnisnya.
Perusahaan keluarga merupakan fenomena tersendiri dalam dunia bisnis. Selain jumlahnya yang sangat banyak, perusahaan keluarga mempunyai andil yang cukup signifikan bagi pendapatan Negara. Menurut hasil penelitian Backard & Dyes dari 15 juta perusahaan besar di Amerika Serikat adalah bisnis atau perusahaan yang didominasi oleh kelompok-kelompok keluarga. Bahkan sampai sekarang, penggerak utama perekonomian dan bisnis di Indonesia masih didominasi perusahaan keluarga (Djatmiko, 2007). Contohnya: AJBS Swalayan, Grup Konimex, Grup Lippo, Grup Sosro, Grup Mustika Ratu.
Perusahaan keluarga biasanya bersifat tertutup dan dimiliki secara pribadi, dimana pemilik memiliki kendali total terhadap perusahaan.

ü  Bentuk-bentuk bisnis keluarga
Efektif atau tidaknya peran keluarga dalam perusahaan dapat dilihat dari ketiga bentuk bisnis keluarga berikut. Karakter dari ketiga bentuk ini tidak sama. Yaitu:
·         Family owned business (FOB). Pada bentuk FOB keluarga hanya sebagai shareholder, pengelolaan perusahaan diserahkan kepada eksekutif profesional dari luar lingkungan keluarga, dan saudara yang lain tidak ikut mengendalikan perusahaan.
·         Family business (FB). Pada FB, keluarga bertindak sebagai shareholder juga mengurus perusahaan artinya perusahaan dimiliki dan dikelola oleh anggota keluarga pendiri.
·         Business family (BF). Bentuk perusahaan BF keluarga sebagai pemilik perusahaan cenderung menekankan pada hubungan kekerabatan saja.
Motivasi orang untuk membuka bisnis bersama keluarga bermacam-macam, ada yang menginginkan bisnis keluarga sebagai sumber penghasilan utama, sementara yang lain hanya untuk sampingan, penyaluran minat dan hobi saja, atau meneruskan usaha keluarga.
Kiat Sukses Bisnis Keluarga Faber-Castell yang bertahan selama 8 Generasi atau 250 Tahun menurut Ben Abadi (Indonesia’s Profit Expert):
·         Mempunyai nilai-nilai dasar yang kuat seperti kerajinan, kerendahhatian, dan ketulusan.
·         Melihat generasi penerus sebagai ‘jalinan’ dan melihat pertumbuhan sebagai indikasi kelanggengan bisnis keluarga tersebut
·         Menjalankan bisnis keluarga secara professional, transparan, layaknya perusahaan publik.
Untuk sukses dalam mengembangkan bisnis keluarga sangat tergantung dengan kepedulian anda untuk tetap melakukan innovasi dan antara pemengang sahan beserta management. Percikan-percikan kecil harus segera dibereskan sebelum menimbulkan ketegangan dalam hubungan berbisnis.


B.    Perbedaan kompetensi dan kesempatan antara entrepreneur pria dan wanita
Wirausaha adalah sesuatu yang menyukai perubahan, melakukan berbagai temuan yang membedakan dirinya dari orang lain, menciptakan nilai tambah, serta memberi manfaat bagi diri sendiri dan orang lai. Siapapun (baik pria maupun wanita) pasti berani mencoba berbisnis, bila mengetahui beberapa fakta berikut ini :

1.     DNA perilaku bisa berubah
Takut memulai bisnis, tidak memiliki tantangan, tidak tahu harus berbisnis apa, pertanyaan itu bisa dijawab dengan teori DNA perilaku yang bisa berubah. Jika hanya bergaul di lingkungan pekerja maka akan terbentuk cara berpikir yang hanya mencari aman, mengejar gaji tetap, berusaha naik gaji, mengejar fasilitas, dan akhirnya dapat pension. Selamanya anda akan takut meninggalkan zona nyaman. Kalau anda orang seperti itu, cobalah memperluas pergaulan dengan para pengusaha yang terbiasa berpikir optimis. Sedikit demi sedikit cara berpikir dan perilaku anda bisa berubah, sehingga anda tertantang untuk berbisnis.

2.    Mendikte pasar
Jangan takut memulai usaha. Teori marketing mengatakan mulailah dari pasar. Sedangkan teori kewirausahaan menyarankan, mulailah dari apa yang anda sukai. Jika mengerjakan apa yang anda sukai, anda akan menemukan pasar sendiri, karena anda dapat dengan mudah memodifikasi ide-ide anda. Contohnya adalah mendiang Anita Roddick. Awalnya berbagai produk perawatan tubuh yang diramunya dikomentari tidak ada pasarnya. Namun sebagai aktivis lingkungan, Anita bisa meramalkan perilaku orang kedepan, maka pasar pun bisa didikte olehnya. Contoh lain, Southwest yang membuat penerbangan murah, yang kemudian diikuti oleh perusahaan penerbangan lainnya. Zafira, perusahaan busana muslim yang gencar mengupayakan agar kiblat busana muslim berada di Indonesia, bukan di Arab. Pengusaha harus bisa menerobos cara berpikir konsumen.
Manfaatkan kelebihan khas wanita :
a)    Bisa bernegosiasi secara professional sekaligus luwes
b)   Mampu mengurus sesuatu dengan detail
c)    Bisa berperan ganda, karena di lain sisi wanita adalah istri dan ibu

3.    Tahan banting
Menjaga gairah bisnis agar tahan banting. Lakukan lompatan-lompatan kecil namun menghasilkan keuntungan. Misalnya, untuk mendirikan salon orang tidak perlu langsung menyewa ruang di mall. Mulailah dari rumah dahulu.

4.    Tekan risiko
Salah satu kemampuan yang harus dimiliki wirausaha adalah mampu menghadapi risiko.takut boleh saja, karena hal itu membuat orang mau bekerja keras. Namun sebenarnya risiko bisa ditekan dengan :
1.     Dilarang nekal.mengukur risiko ibarat mengukur dalamnya sungai. Pelajari sungai perlahan-lahan, dengan mencelupkan kaki. Lewati sungai selangkah demi selangkah sambil menambah keberanian, dengan bantua sebuah kayu pengukur kedalaman, sampai akhirnya berani mengambil risiko setelah melewati perhitungan yang matang.
2.    Memiliki pengetahuan. Pengetahuan yang luas membuat seorang pengusaha percaya diri. Gali berbagai informasi, ikuti berbagai pelatihan.
3.    Memilih partner kerja dan pegawai berdasarkan kompetensi. Sahabat sekalipun belum tentu cocok sebagai teman usaha. Jika perlu minta batuan professional untuk menyeleksi dan merekrut pegawai.
4.    Perluas jejaring. Kita cenderung nyaman dengan orang yang berlatar belakang sama. Sebagai pengusaha, utamakan memperluas jejaring dengan siapa saja dan dari kalangan mana saja,
5.    Open minded dan bisa menerima perubahan. Realitas bisnis adalah peburahan.
Sumber : Dikutip dari Majalah Femina No. 12/XXXVI.20-26 Maret 2008, hal 45.
WANITA SEBAGAI PENGUSAHA : JANGAN TAKUT BERBISNIS (RHENALD KASALI)

C.   Cara membangun competitive advantage organisasi melalui etos kerja
Melalui pengamatan terhadap karakteristik masyarakat di bangsa-bangsa yang mereka pandang unggul, para peneliti menyusun daftar tentang ciri-ciri etos kerja yang penting. Misalnya etos kerja Bushido dinilai sebagai faktor penting dibalik kesuksesan ekonomi Jepang di kancah dunia. etos kerja Bushido ini mencuatkan tujuh prinsip, yakni:
1. Gi - keputusan yang benar diambil dengan sikap yang benar berdasarkan kebenaran; jika harus mati demi keputusan itu, matilah dengan gagah, sebab kematian yang demikian adalah kematian yang terhormat
2. Yu - berani dan bersikap kesatria:
3. Jin - murah hati, mencintai dan bersikap baik terhadap sesama:
4. Re - bersikap santun, bertindak benar:
5. Makoto - bersikap tulus yang setulus-tulusnya, bersikap sungguh dengan sesungguh-sungguhnya dan tanpa pamrih:
6. Melyo - menjaga kehormatan, martabat dan kemuliaan, serta
7. Chugo - mengabdi dan loyal.


I.   Konsep Dasar Pendirian Lembaga Pendidikan
A.  Sejarah Berdirinya Bimbingan Belajar Solusi
Seorang entrepreneur penting untuk memiliki kemampuan melihat peluang. Begitulah cikal bakal pendirian bimbingan belajar SOLUSI ini. Melihat bahwa dunia pendidikan menuntut kualitas yang semakin tinggi, sebagai peluang untuk dapat mendirikan lembaga pendidikan. Bimbingan belajar solusi didirikan sejak tanggal 14 Februari tahun 2008. Pendiri bimbel ini adalah Hadi Maryadi seorang Sarjana Teknik, Ari Wibowo lulusan D3 Manajemen Keuangan,  dan Muhadis Ramadan lulusan D3 Manajemen Pemasaran. Sekilas jika kita perhatikan mereka bertiga tidak memiliki basic pendidikan, namun bisa dikategorikan sukses dalam membuat bisnis jasa di bidang pendidikan.
 Ide awal mendirikan bimbel ketika Muhadis Ramadan bekerja sebagai markerter terbaik di salah satu bimbel ternama yaitu bimbel Bintang Pelajar selama 6 bulan dan terinspirasi untuk membuat semacam les privat. Awalnya memang hanya dimulai dengan les privat, karena dinilai bagus maka ada ide untuk menggabungkan anak-anak yang mengikuti les privat yang dimiliki oleh teman-teman Muhadis untuk membuat sebuah bimbingan belajar.
Cabang pertama yang didirikan terletak di Jl. Kayu Manis, cabang pertama ini sekaligus juga digunakan sebagai kantor pusat sementara. Tahun pertama sepanjang 2008 bimbel ini telah mampu berekspansi memperbanyak cabang hingga 4 cabang. Tahun berikutnya secara berurutan yaitu tahun 2009 bertambah 10 cabang, tahun 2010 bertambah 10 cabang, tahun 2011 sekitar 8 cabang, dan tahun 2012 juga sedang dalam proses untuk menambah cabang bimbel.  Terhitung sejak berdiri tahun 2008 hingga tahun 2012 Bimbel SOLUSI telah memiliki sebanyak 42 cabang, dimana dari jumlah tersebut terdiri atas 8 cabang mandiri dan 34 cabang fran-chise.
Cabang mandiri merupakan bimbel yang dikelola langsung oleh direksi/pendiri dan jajaran dalam struktur organisasi pusat, sedangkan untuk cabang fran-chise cabang ini dapat dimiliki oleh perorangan dengan prosedur dan sistem tetap menganut sistem yang terdapat di Bimbel SOLUSI pusat termasuk modul, bentuk soal dan lain-lain, yang membedakan dengan cabang mandiri adalah seseorang yang ingin membeli fran-chise ini dikenakan fran-chise fee sebesar Rp. 7.000.000,- per tahun dan royalti fee sebesar 6,5 % dari omzet (penghasilan kotor). Sehubungan dengan hal tersebut tpemilik fran-chise memiliki tambahan hak dan wewenang untuk menentukan harga masuk seseorang yang akan mengikuti bimbel namun masih dalam harga wajar, diketahui dan disetujui oleh bimbel pusat.

B.  Analisis Kebutuhan dan Studi Kelayakan Lingkungan

·         Hasil Observasi:
Pendirian bimbel tidak serta merta melihat animo masyarakat terkait maraknya bimbel yang semakin banyak. Bimbel SOLUSI dalam mendirikan cabang didasarkan pada analisis kebutuhan di masyarakat dengan melihat fakta data jumlah penduduk terutama banyaknya jumlah penduduk yang berusia SD s.d SMP di suatu wilayah. Menaksir pendapatan rata-rata penduduk, melihat berdasarkan tingkat kesibukan orang tua, dan melihat  apakah di wilayah tersebut sudah ada bimbel yang didirikan atau belum. Jika wilayah tersebut banyak usia anak SD dan SMP, telah ada bimbel, lingkungan orangtua yang tingkat kesibukannya tinggi, serta pendapatan yang jelas maka sangat layak untuk mendirikan bimbel. Keadaan ini dijadikan sebagai peluang emas dan menantang untuk terus berekspansi memperbanyak cabang.

C.Menjelaskan bentuk regulasi dan culture dunia pendidikan
Masyarakat memiliki kesempatan yang seluas-lusnya untuk berpartisipasi dalam penyelenggaraan pendidikan, khususnya melalui program kursus. Ketentuan ini diatur oleh undang-undang sistem pendidikan. Kursus sebagai salah satu satuan pendidikan pada jalur pendidikan nonformal sangat fleksibel dengan kebutuhan masyarakat dan tuntutan dunia usaha/industri. Kursus diselenggarakan bagi masyarakat yang memerlukan bekal pengetahuan, keterampilan, kecakapan hidup dan sikap untuk mengembangkan diri, mengembangkan profesi, bekerja, usaha mandiri, dan/atau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Penyelenggaraan kursus harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat dan Negara sebagai bagian dari akuntabilitas publik.
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 62 mengamanatkan bahwa setiap satuan pendidikan formal dan nonformal wajib memperoleh izin Pemerintah atau Pemerintah Daerah.
Dasar Hukum
-      Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
-      Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
-      Undang-undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah
-      Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
-      Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 68 Tahun 1998 tentang Pembinaan Kursus dan Pelatihan Kerja
-      Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 261 /U/1999 tentang Penyelenggaraan Kursus 
·         Penerbitan Izin Kursus
Izin kursus diterbitkan oleh Bupati/Walikota atau Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/ Kota atas nama bupati/walikota, sebagai bentuk pemberian legalitas atas penyelenggaraan kursus di wilayah kerjanya
·         Izin kursus bertujuan untuk:
-      Memudahkan dalam pembinaan don pengembangan kursus
-      Memelihara don meningkatkan mutu penyelenggaraan
-      Mengarahkan, menyerasikan don mengembangkan kursus guna menunjang suksesnya program pembangunan bidang pendidikan
-      Melindungi kursus terhadap penyalahgunaan wewenang, hak dan kewajiban setiap jenis kursus
-      Melindungi konsumen
·         Masa Berlaku
Izin kursus berlaku 4 (empat) tahun dan dapat diperpanjang kembali dengan mengajukan permohonan perpanjangan dengan melampirkan persyaratan-persyaratan yang berlaku.
Apabila lembaga yang mengajukan izin pendirian belum memenuhi persyaratan maka pemerintah daerah dapat menerbitkan surat terdaftar hingga lembaga tersebut memenuhi persyaratan untuk jangka waktu paling lama 6(enam) bulan.
·         Persyaratan dan Izin
a.    Izin penyelenggaraan kursus bagi lembaga perseorangan, kelompok orang, lembaga sosial/yayasan, perseroan terbatas harus melengkapi:
o   Program dan isi pendidikan dalam bentuk struktur kurikulum
o   Jumlah dan kualifikasi pendidik dan tenaha kependidikan
o   Sarana dan prasaeana yang memadai baik jumlah dan kualitasnya
o   Pembiayaan yang diuraikan dalam komponen biaya investasi, biaya personal (yang harus dikeluarkan oleh peserta didik)
o   Rencana sistem evaluasi dan sertifikasi
o   Rencana manajemen dan proses pendidikan dalam bentuk uraian manajemen pengendalian mutu dan metodologi pembelajaran
o   Persyaratan lain mengenai perizinan kursus yang bersifat administrasi ditentukan oleh Pemerintah Daerah setempat
b.     Izin penyelenggaraan kursus bagi badan usaha yang didirikan dalam rangkapenanaman modal asing ditambah persyaratan berikut:
§  Kerjasama dengan lembaga kursus yang sudah mendapatkan ijin
§  Mendapatkan rekomendasi dari Departemen Pendidikan Nasional
§  Mendapatkan izin/keterangan penanaman modal asing dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan izin/keterangan dari Departemen Tenaga Kerja bagi yang menggunakan tenaga kerja asing

c.     Ketentuan khusus:
Sekolah, perguruan tinggi atau institusi lain yang menyelenggarakan kursus untuk masyarakat umum dengan memanfaatkan sarana/prasarana milik pemerintah dapat mdiberikan izin kursus sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan-perundangan yang berlaku.
·         Prosedur pengurusan izin
ü  Calon penyelenggara kursus mengajukan izin untuk setiap jenis kursus yang akan diselenggarakan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dengan melampirkan persyarata-persyaratan yang ditentukan
ü  Lembaga kursus yang telah memperoleh izin harus memperpanjang izin kursus selambat-lambatnya satu bulan sebelum izin kursus berakhir dengan melampirkan fotocopy izin penyelenggaraan kursus sebelumnya dan persyaratan lain sesuai ketentuan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota

·         Pengawasan dan Sanksi

Pengawasan
·         Pemerintah, pemerintah daerah, dewan pendidikan melakukan pengawasan atas penyelenggaraan pendidikan pada semua jenjang dan jenis pendidikan dan kewenangan masing-masing
·         Pengawasan dilakukan dengan prinsip transparansi dan akuntabilitas public

Bentuk Pelanggaran
Pelanggaran atau penyalahgunaan izin penyelenggaraan dapat berupa:
a.    Penipuan publik, antara lain memberikan janji-janji kepada peserta didik untuk disalurkan setelah lulusan, tetapi ternyata tidak terbukti
b.   Pemalsuan dokumen
c.    Penyalahgunaan izin
Sanksi
a. Penyelenggara kursus yang beroperasi tanpa izin dapat dikenai pidana penjara paling lama 10 tahun dan/atau pidana denda paling banyak 1 milyar rupiah
b. Bagi lembaga kursus yang menyalahgunakan izin kursus maka dinas pendidikan kabupaten/kota dapat memberi sanksi berupa teguran lisan, teguran tertulis, atau pencabutan izin kursus

D.   Menjelaskan aspek competitive advantage lembaga pendidikan melalui business plan, marketing plan, dan human resource plan

Sebelum kita melangkah kepada dunia pendidikan, kita akan mengkaji terlebih dahulu apa itu business plan, marketing plan, dan human resource plan.
1.     Business Plan (Rencanan Bisnis)
Menurut Renald Kasali dkk, dalam bukunya Modul Kewirausahaan, semakin besar risiko dan rumitnya proses produksi dan proses transaksi bisnis, maka semakin kompleks pula rencananya. Demkian pula bila rencana bisnis itu akan digunakan secara resmi untuk pihak-pihak terkait, misalnya untuk kepentingan para investor, bankers, atau pemerintah.
Sebuah rencana bisnis merupakan sebuah “gudang” ide-ide dalam menjalankan rencana bisnis anda. Dengan menuliskannya, anda akan mudak untuk melihat atau meninjau kembali ide-ide tersebut. Sehingga, anda tetap berada di jalur yang andarencanakan dan bisa membangkitkan antusiasme dan visi bisnis anda pada saat anda kehilangan arah dan semangat.
Sebuah rencana bisnis harus disusun semenarik mungkin.
Tips dalam membuat rencana bisnis:
a)        Singkat dan padat. Membuat rencana bisnis dengan singkat dan padat dapat membantu orang lain dapat mengerti, jelas, dan tertarik utnu mendengarkan dan memahami lebih lanjut dalam waktu yang singkat.
b)       Terorganisasi rapi dengan penampilan menarik. Ini akan mempermudah kita untuk meyakinkan orang atau pihak lain agar mau membaca rencana bisnis kita.
c)        Rencana yang menjanjikan. Rencana bisnis yang dibuat harus bisa meproyeksikan rencana apa yang akan dilakukan pada masa yang akan datang.
d)       Hindari untuk melebih-lebihkan proyeksi. Meskipun rencana bisnis disusun berdasarakan asumsi-asumsi, harus diingat bahwa asumsi tersebut tidak boleh dibuat tanpa dasar yang jelas, apalagi jika terlalu dilebih-lebihkan.
e)        Kemukakan semua risiko bisnis yang signifikan. Inti dari bisnis adalah mengelola risiko. Untuk itu, pembaca rencana bisnis anda harus mengetahui risiko-risiko yang berhubungan dengan bisnis yang direncanakan. Ini akan membantu pembaca untuk lebih realistis dalam menilai bisnis anda.
f)             Tim yang terpercaya dan efektif. Ini merupakan salah satu factor penting dalam membangun bisnis. Komitmen anda dan kompetensi tim yang mendukiung usaha anda menjadi salah satu modal untuk meyakinkan pembaca.
g)        Fokus. Fokus pada suatu bisnis sebelum melangkah ke bisnis selanjutnya. Focus seorang entrepreneur  adalah kemampuan menangkap peluang yang ada. Ini berkaitan dengan komitmen kita untuk menjalankan bisnis yang direncanakan.
h)       Tentukan target pasar. Rencana bisnis yang baik harus mencantumkan target pasar yang akan menjadi target mereka, perilaku konsumen, dan kajian tentang pola pembelian.
i)     Realistis. Buatlah proyeksi keuangan yang realistis yang bukan hanya dibuat berdasarkan pikiran anda semata, melainkan sudah anda uji, bertanya ke sebanyak mungkin narasumber, dan periksa kebenarannya. Jangan membuat usaha yang hanya indah di atas kertas dan dalam lamunan anda saja.
j)     Spesifik. Merumuskan sasaran-sasaran spesifik dalam periode waktu tertentu.

Hal-hal mendasar yang harus tercantum dalam sebuah rencana bisnis :
a)    Rencana bisnis anda diawali dengan ide bisnis yang ingin anda jalankan
b)   Alasan bahwa ide rencana bisnis anda merupakan sebuah jawaban atas kebutuhan, permintaan pasar, atau dapat menciptakan pasar baru
c)    Alasan bahwa anda adalah orang yang paling tepat dalam menjalankan bisnis ini
d)   Penjelasan mengenai cara mengembangkan bisnis anda dan bagaimana akan menghasilkan uang atau memberi keuntungan
e)    Sasaran pasar, siapa pembeli produk anda, dan bagaimana anda mendapatkan penjualan
f)     Rincian mengenai dana yang dibutuhkan untuk memulai bisnis tersebut.

2.    Marketing Plan (Perencanaan Pemasaran)
Memasarkan produk atau jasa anda merupakan suatu aspek bisnis yang penting. Bisnis tidak akan berhasil jika anda tidak dapat menjual produk atau jasa anda.

3.    Human Resource Plan (Perencanaan SDM)
Para wirausaha haruslah mengetahui bagaimana mempergunakan berbagai sumber daya dalam lingkungannya untuk membantu dalam kegiatan-kegiatan wirausaha mereka. Dalam mengelola sumber daya manusiapun harus kita perhatikan secara seksama :

a.    Menempatkan personalia
Karyawan merupakan harta penting dalam bisnis manapun, dan sukses anda akan tergantung pada beberapa karyawan saja. Jika bisnis anda kecil, maka semua karyawan anda adalah karyawan inti. Karyawanitu penting karena melalui karyawanlah anda akan mencapai tujuan anda.
Memilih karyawan inti merupakan salah satu tugas wirausahawan yang paling penting. Mengkin anda mempunyai karyawan yang berbakat menjadi pemimpin. Mengadakan promosi dari dalam adalah hal yang baik karena hal ini akan menjadi motivasi bagi karyawan anda untuk melaksanakan pekerjaan dengan baik.
Komunikasikan kebutuhan anda akan karyawan secara luas, karena anda tidak pernah tahu kapan dan dimana anda akan dapat berhubungan dengan karyawan potensial, yang memiliki kemampuan luar biasa. Semakin banyak calon yang dapat diseleksi, semakin baik pilihan anda.
b.    Pelatihan
c.    Pembekal (Pensuplai)
d.    Teknologi

·         Hasil Observasi;
Cara yang ditempuh pemimpin dalam membangun competitive advantage antara lain melalui :
1)    Bussiness plan,
ü  Pemimpin dan staf beupaya untuk mencari investor untuk mendirikan cabang-cabang baru bimbel SOLUSI. Upaya yang dilakukan adalah meyakinkan calon investor bahwa dana membeli cabang dan dana operasional yang dibutuhkan lebih kecil jika dibandingkan untuk membuka cabang bimbel lainnya, namun dapat menghasilkan omzet dan laba yang lebih tinggi.
ü  Masing-masing divisi menyiapkan plan untuk menyusun apa saja yang ingin dikerjakan dan dicapai kemudian dilakukan evaluasi.
ü  Untuk memiliki satu cabang fran-chise investor hanya dikenakan biaya sebesar Rp. 7.000.000,- per tahun dan royalti fee sebesar 6,5 % pertahun dari omzet (penghasilan kotor).
ü  Memberikan harga yang terjangkau bagi jika calon siswa , namun tidak melupakan tetap memberikan kualitas pengajaran yang berkualitas.
ü  Memberikan tunjangan dan bonus bagi staf dan tutor terdapat kelebihan keuntungan agar mereka semakin termotivasi dan semangat dalam bekerja.
2)   Marketing plan,
Strategi untuk mempromosikan bimbel SOLUSI, pemimpin dan staf tidak hanya membagikan brosur, tetapi pihak bimbel melakukan:
ü  negosiasi dengan pihak sekolah  agar diizinkan untuk melakukan presentasi, try out bimbel, keunggulan bimbel di sekolah tersebut untuk menarik minat calon peserta bimbel.
ü  Senantiasa melakukan inovasi dan bekerja sama dengan pihak sekolah contohnya dalam bidang KIR (karya tulis ilmiah)
ü  Melakukan SMS (Seminar Motivasi Solusi) untuk menarik target siswa lebih banyak.
3)   Human Resources Plan
Bimbel ini memiliki struktur organisasi terdiri atas:
a.    ketua yayasan dan 2 wakil ketua yayasan bertugas memimpin bimbel, memimpin rapat, memunculkan inovasi, memotivasi serta mengawasi kinerja masing-masing divisi.
b.    2 orang divisi SDM bertugas secara keseluruhan mengatur pengajar atau tutor, bagian administrasi, kepala cabang,
c.    divisi marketing terdiri dari 1 orang bertugas untuk mempromosikan bimbel kepada masyarakat guna menarik banyak siswa untuk bergabung dengan bimbel,
d.    divisi program terdiri dari 1 orang bertugas mengatur bagian akademik termasuk mengatur jadwal,
e.    divisi keuangan 1 orang berperan sebagai bendahara umums pusat, divisi humas 1 orang sebagai pusat informasi, pelayanan dan pengembangan bimbel,
f.      divisi operasional 2 orang bertugas mengatur operasional kegiatan bimbel.

Keseluruhan struktur tersebut memiliki tugas dan wewenang masing-masing namun tetap bersinergi satu sama lain dalam mencapai tujuan, yaitu salah satunya menciptakan bimbel yang bisa dinikmati oleh kalangan menengah kebawah, namun tidak menutup kemungkinan hingga mengengah ke atas.
Guna meningkatkan nilai jual dan dapat bersaing dengan bimbel lain, hal yang dilakukan adalah dengan menyediakan :
ü  Pengajar berkualitas, hasil seleksi dari mahasiswa-mahasiswa yang berasal perguruan tinggi negeri
ü  Secara berkala melakukan training dan seminar untuk para tutor bimbel
ü  Sistem pembagian kerja tutor :
·         Tutor tetap Setiap bulan 50 shift (per shift 100 menit) atau 2-3 shift/hari
·         Tutor semitetap Setiap bulan 25 shift (per shift 100 menit) atau 2-3 shift/hari
ü  Pemimpin  melakukan pendekatan personal ketika staf tidak bisa hadir atau jika melakukan kesalahan dengan cara bertanya dan mendengarkan alasan dari stafnya tersebut kemudian memberikan nasehat agar lebih disiplin dan lebih loyal.
ü  Pemimpin memberikan motivasi dalam setiap kegiatan kerja
ü  Dilaksanakannya kegiatan rutin sebelum bekerja dimulai, yaitu pengajian untuk staf dan pendiri (tilawah minimal 2 lembar) ini juga sebagai sarana untuk evaluasi, ibadah harian, tausiah, dan ditutup dengan doa bersama.