Organizational Structure

Minggu, 09 Oktober 2011


Resume Manajemen Diklat Ke-2


UNJ Rawamangun, 3 Oktober 2011. Perkuliahan berlangsung dengan cukup khidmat, dimulai dengan tugas untuk membuat struktur organisasi dari sebuah rencana membuat suatu usaha yang bergerak dibidang jasa pada semester lalu, tentu teman – teman masih ingat dong?   Tugas Peluang Usaha Jasa klik disini !

Yaaaaa, pada semester sebelumnya sudah pernah membahas mengenai bagaimana membuat sebuah usaha yang bergeak dalam bidang pendidikan tentunya, dimana saya membuat sebuah PAUD, yang saya sendiri memberi nama "PAUD Merah Putih".

Pak Amril menugaskan pada kami untuk membuat sebuah struktur organisasi yang terdapat pada usaha yang kami rancang tersebut. Dengan demikian setelah kami membuat rancangannya mulai dari kepala yayasan sampai para staff yang ada, kami ditugaskan untuk membuat job description dari tiap - tiap bagian yang tertera di dalam struktur tersebut. Kemudian dikaitkan dengan materi pada semester ini terkait dengan diklat kami ditugaskan kembali untuk menentukan jenis pelatihan apa yang dibutuhkan oleh salah satu bagian dari struktur tersebut.

Dalam pertemuan kali ini kami pun memahami akan pentingnya suatu unsur/bagian yang terdapat dalam struktur yang saling memperkuat. Meski pun di setiap tugas yang ada pada bagian - bagian struktur tersebut berbeda - beda, namun mereka saling bekerjasama dan memperkuat satu sama lain.

Sekian reportase kali ini saya buat jika ada kekurangan tau kesalahan dalam kata - kata, mohon maaf. Terimakasih, Wassalam...

Training Design and Evaluating Model

Minggu, 02 Oktober 2011



Pada pertemuan kemarin hari senin, 26 September 2011 lalu, Pak Amril menjelaskan mengenai “Training Design and Evaluating Model”.  Melalui slide yang beliau paparkan, ada beberapa bagian yang patut diperhatikan dalam sebuah pelatihan (training). Bberikut ini saya paparkan dalam reportase di blog saya. Selamat membaca…

Sebelum memulai reportase minggu kemarin, mari kita kroscek dahulu apa itu arti dari sebuah pelatihan. Apa itu pelatihan? Pelatihan mempersiapkan peserta latihan untuk mengambil jalur tindakan tertentu yang dilukiskan oleh teknologi dan organisasi tempat bekerja, dan membantu peserta memperbaiki prestasi dalam kegiatannya terutama mengenai pengertian dan keterampilan. (Rolf P. Lynton dan Udai Pareek--Pelatihan dan Pengembangan Tenaga Kerja, Pustaka Binaman Jakarta 1998). Pelatihan adalah suatu proses pendidikan jangka pendek bagi para karyawan operasional untuk memperoleh keterampilan teknis operasional secara sistematis.

Mengapa perlu diadakan pelatihan? Ada beberapa alasan dilakukan pelatihan, diantaranya;
  1. Ada kesenjangan antara kinerja actual dan kinerja ideal. Diibaratkan seperti orang bekerja tidak sesuai dengan target atau tujuan kerja.
  2. Karyawan baru, biasanya ada ‘job training’, dimana pegawai baru ini memang perlu dilatih.
  3. Adanya teknologi baru. Hal ini terbagi menjadi dua, yang pertama, dikatakan baru karena memang ada inovasi baru dari teknologi tersebut. Yang kedua, baru jika sifatnya adalah penembangan dari teknologi sebelumnya.
  4. Corporate culture, membangun budaya bisa dilihat dari slogan perusahaan.
  5. Seseorang akan mengalami dua hal terkait promosi dan mutasi, dimana dalam hal promosi adanya kenaikan jabatan, hal ini jelas mendorong karyawan untuk melakukan pelatihan. Hal terkait mutasi , dimana adanya perpindahan pada jenjang yang setara.
Dengan adanya pelatihan diharapkan kepada peserta dapat; meningkatkan produktivitas, meningkatkan semangat dan gairah kerja, mengurangi kecelakaan (hal-hal yang tidak diinginkan), meningkatkan kestabilan dan fleksibel organisasional.
  1. Need Identification ( mengidentifikasikan masalah)
    1. Menganalisis pekerjaan itu sendiri
    2. Menidentifikasikan target kelompok (spesifikasikan bidang yang anda jalani)
    3. Menganalisis kebutuhan pelatihan, dalam hal ini terdapat beberapa cara diantaranya melalui angket atau survey, pengamatan langsung atau lewat atasannya, studi dokumen atau sering disebut dengan adanya penilaian kerja dalam tingkat pencapaian seorang karyawan, dapat pula dilakukan melalui wawancara disini dapat bereksplorasi.
  2. Objective Setting (mendesain/menata tujuan-tujuan)
    1. Adanya penentuan persyaratan masuk (determination of entry requirement) dilihat dari fisik atau sikap karyawan.
    2. Merancang/mendesain sasaran tersebut. Biasanya sudah mengikuti pelatihan tapi susah mendapatkan pekerjaan. Bisa saja dengan meningkatkan kemampuan untuk mencapai sasaran/tujuan.
    3. Bisa melakukan perancangan tes, hal ini untuk mengetahui level kemampuan dari karyawan itu sendiri.
    4. Melakukan proses validasi, apakah tujuan sudah tepat atau belum. Proses ini untuk memastikan kita bias melakukan pelatihan ini.
  3. Instruction Design (Mendesain Pembelajaran)
    1. Perencanaan pembelajaran
    2. Pelatihan instruksi
    3. Materi atau handout dari sebuah instruksi
  4. Implementation
    1. Merencanakan fasilitas pelatihan, yang perlu diperhatikan mulai dari aksesibilitas bagi peserta pelatihan.
    2. Perlu melakukan seleksi untuk instruktur yang tepat dan pelatihannya.
    3. Menyeleksi pelatihan terkait siapa saja yang ikut pelatihan, dan biaya yang dikeluarkan. Berdasarkan sifatnya adanya seleksi biaya dan administrasi, dalam administrasi ini maksudnya adalah data penilaian kenerja.
    4. Melakukan apa yang sudah dilatih dalam pelatihan yang diikuti. Bisa saja dengan melaksanakan pelatihan sesuai dengan desain pelatihan yang telah disiapkan.
  5. Evaluation, dilaksanakan untuk mengukur ketercapaian pelatihan, sesuai atau tidaknya dengan tujuan.
    1. Menganalisis prestasi yang dicapai
    2. Mengevaluasi setelah dia masuk kerja, menganalisis performance
    3. Menghitung, apakah biayanya sepadan atau tidak.