POSITIONING

Rabu, 27 April 2011

REPORTASE KE - 6 MANAJEMEN PEMASARAN DAN JASA PENDIDIKAN

Dimana dalam pertemuan kali ini Pak Amril, menjelaskan mengenai positioning, yang merupakan bagaimana proses menempatkan produk yang akan dijual sesuai dengan sasaran. Beberapa hal yang harus diperhatikan didalamnya, diantaranya:
·         Competitive Adventages Identifying
Competitive advantage terdiri dari product, service, personal, dan image. Menempatkan atau menjual barang pada tempat yang tepat. Dalam bagian ini dijelaskan beberapa hal yang perlu diperhatikan diantarannya;
-       Produk
Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan ke pasar, baik dalam bentuk makanan, minuman ataupun attention yang mungkin memuaskan kebutuhan seseorang. Berikut ini dijelaskan beberapa klasifikasi produk,
ü  Consumer product : suatu barang/produk yang sudah dibeli namun kemudian dinikmati sendiri. Dalam bagian ini terbagi lagi menjadi 4, yaitu:
o Convenience : segala sesuatu yang dibeli dan dibeli lagi/seving dibeli. Contohnya ibu-ibu rumah tangga yang setiap bulannya berbelanja kebutuhan yang itu-itu saja, beli sabun, minyak, gula, dll.
o Shopping product : adalah jika pembeli membeli barang ia akan lebih selektif dalam pemilihan barang yang akan dibeli.
o Specialty product : yaitu barang-barang tertentu yang biasanya diseuaikan musim dan sifatnya special atau hanya tertentu saja. Misalkan, pada saat menjelang hari-hari besar umat muslim (lebaran), banyak produsen yang menawarkan berbagai jenis kue kering, baju koko, baju muslim lainnya secara besar-besaran, namun dalam waktu lain barang yang ditawarkan penjual dalam skala kecil/biasa saja.
o Unsought product : dimana adanya pembeli yang ikut-ikutan saja, ia membeli barang yang tidak direncanakan sebelumnya dan tentunya tidak sesuai dengan kebutuhannya saat itu. Contohnya, pada saat sedang berjalan-jalan saja di mall, seorang ibu melihat satu barang yang sedang didiskon, lalu ia langsung membeli tanpa piker panjang dengan alas an yang tidak logis untuk dikaitkan dengan kebutuhannya saat itu.
ü  Industrial product : barang yang sudah dibeli biasanya untuk dijual kembali, kebanyakan barang yang dibeli digunakan dalam hal berbisnis. Contoh seorang penjual mainan, ia membeli mainan dalam jumlah yang banyak, kemudian ia packing lagi dan dijual kembali dengan label yang berbeda.

Di dalam produk ada tahapan yang harus diperhatikan, yaitu
1.   Product Attribute (kelengkapan produk), dapat dilihat dari:
a.   Kualitas produknya : fungsi, kehandalannya, daya tahan, tampilannya, mudah dipakai/tidaknya, dan nilai-nilai lain yang berbeda.
b.  Fitur produk : menjabarkan tentang aplikas yang ada didalam pvoduk itu
c.   Desain produk : lebih kearah jenisnya, misalkan sporty, casual, glamour, girly, dll.
2.  Brand, yang sering memberikan citra yang positif. Yang tersusun di dalam brand yaitu,
a.   Nama (mewakili banyak hal)
b.  Istilah (slogan)
c.   Sign (tanda)
d.  Symbol
e.   Design

Brand terbagi dalam beberapa hal yaitu,
a.   Brand Equity, adanya pengaruh (rasa nyaman / suatu hal yang berbeda) dari barang yang dibeli.
b.  Brand sponsor, adanya pihak atau orang yang mensponsori pihak bagian yang lebih kecil. Contoh : Garuda Food, Trans Coorporation, MNC TV, dll.
c.   Co-Branding, yang menggunakan pihak yang sudah terkenal untuk memperluas pemasaran dari produk itu sendiri.
3.  Packaging, segala sesuatu yang berkaitan dengan kemasan, dimana kemasan mengandung nilai yang berarti dalam setiap tampilan dari produk itu. Dalam hal ini terbagi dua bagian yaitu container dan wrapper.
4.  Label, nama yang sering/dominan disebut. Contohnya, kebanyakan orang membeli air mineral dengan menyebutnya “aqua”. yang sekalipun merk yang ia beli bukanlah aqua.
5.  Product Support Service, adanya pihak yang mendukung pelayanan servis dari produknya. Contohnya, banyaknya tempat-tempat seris HP yang hanya menerima dan melayani servis dari produknya saja. Contohnya, Nokia Service Center, Blackberry Service Center, dll.

-       Service
-       Personel
-       Image
·         Communicating dan Delivering
Merupakan proses menyampaikan barang. Dalam hal ini biasanya ada hubungan antara mengkomunikasikan barang dengan tempat yang dituju dalam hal penyampaian barang.

Marketing Mix, dalam hal ini membahas tentang komponen-komponen:
a.    Product
b.    Price
c.    Place
d.    Promotion
Fattia Rakhmalianni
1445096073
MP NR 09

PRINSIP - PRINSIP DALAM SEGMENTASI

Rabu, 13 April 2011

REPORTASE KE - 5 MANAJEMEN PEMASARAN DAN JASA PENDIDIKAN


Reportase kali ini membahas mengenai prinsip-prinsip tekait dengan segmentasi dalam membahasan pertemuan minggu lalu.


Prinsip – prinsip untuk menjadikan pertimbangan segmen :

·   Terukur . dimana terkait dengan besar atau kecilnya, terkait dengan daya beli yang berhubungan dengan penghasilan (purchase in power)

·   Accessibility, dimana aksesibilitas terkait dengan pelayanan yang diberikan kepada konsumen.

·   Keuntungan, perlu diperhitungkan dahulu untung atau ruginya sebelum dibukanya pevusahaan atau bisnis yang baru akan dijalankan.

·   Actionable, lebih ke arah dapatkah diwujudkan atau tidak sama sekali.


Setelah merumuskan kita harus mengevaluasi, diantaranya;

·   Dapat dievaluasi berdasarkan ukuran benar atau tidaknya.

·   Seberapa attativenya, seberapa besanya, seberapa dinamisnya permintaan pasar.

·   Sumber daya yanmg dimiliki.

Berdasarkan pembagiannya pasar dibedakan menjadi dua jenis;

·   Different Marketing, pasar yang membagi-bagikan/membeda-bedakan (segmen) suatu pasar.

·   Undifferent Marketing, pasar yang tidak membagi-bagikan segmen.

·   Consentrate marketing, pasar yang focus.

·   Market Covered Strategic, disini penjual tidak membuka toko, namun barang yang dijual tidak pasaran yang dapat dijajakan penjual lainnya, namun biasanya penjual hanya membuka stokist, misalny TIENS, Oriflame, Sophie Martin, dll.

Dilihat dari cara bagaimana mempromosikannya, yaitu :

·   Posisi, posisi strategis sangat menentukan. Karena kita dituntut untuk memberikan kenyamanan dalam memposisikan toko.

·   Adventages, keuntungan juga bias dilihat dari keuntungan yang kompetetif yang harus mampu mempromosikan tempat yang strategis.

·   Strategi mempromosikan, dengan membuat brosur, pamphlet, poster, ataupun bias dengan melalui media televise, majalah, radio.

Dilihat dari cara bagaimana mengkomunikasikan dan mengarahkan, penyampaian di KFC, McD, jauh berbeda dengan pelayanan di warteg.

Ada beberapa cara untuk mempromosikan, pertama melalui media yang komunikatif dan yang kedua adanya feedback, yang dimaksud disini adalah manfaat yang didapat.

Kemudian dilihat dari bagaimana membuat konsumen merasa lebih hebat, produsen harum memiliki anggapan apapun yang dikonsumsi harus merasakan perkembangannya.