REPORTASE KE - 8 MANAJEMEN DIKLAT

Jumat, 23 Desember 2011

ANGGARAN DIKLAT

JAKARTA, Rawamangun, Senin 21 November 2011 bertempat di Fakultas Ilmu Pendidikan, UNJ Ruang 306. SPerkuliahan Manajemen Pendidikan dan Pelatihan dimulai pukul 08.30 yang dipimpin oleh Dr. Amril Muhammad, SE, M.Pd. selaku dosen mata kuliah tersebut.
Beliau menjelaskan materi mengenai cara menghitung rincian anggaran dalam suatu pelatihan. Setelah itu beliau menyuruh mengumpulkan semau tugas minggu-minggu sebelumnya yang telah beliau berikan kepada kami.
Kemudian beliau memeriksa semua tugas itu satu-persatu  denagn teliti, dan jika masih ada kekurangan dalam tugas itu beliau mengembalikan kepada mahasiswa dan menyuruhnya untuk memperbaikinya. Namun jika tuga tersebut sudah memenuhi kebenaran maka beliau akan memberikan check list benar ke nama kami di daftar absensi kelas.
Selama kurang lebih 120 menit perkuliahan kami terlaksana, beliau menyudahi perkuliahan ini dengan berbagai tugas, yaitu stuktur pelatihan, membuat silabus, membuat jadwal pelatihan, mencari harga fullboard di sebuah hotel, dan membuat anggaran pelatihan. Tugas itu akan dikumpulkan minggu depan.
Sekian terimakasih demikianlah reportase ke 8 saya, wassalam :) yuk ditunggu komentarnyaa..

REPORTASE KE - 7 MANAJEMEN DIKLAT

JADWAL PELATIHAN DAN SILABUS


JAKARTA, Rawamangun, Senin 14 November 2011 bertempat di Fakultas Ilmu Pendidikan, UNJ Ruang 306. Perkuliahan Manajemen Pendidikan dan Pelatihan dimulai pukul 09.00 yang dipimpin oleh Dr. Amril Muhammad, SE, M.Pd. selaku dosen mata kuliah tersebut dikarenakan dosen datang sedikit terlambat.

Pada pertemuan ke sepuluh ini tugas yang diberikan minggu sebelumnya dikumpulkan, lalu setelah dikumpulkan bapak Amril Muhammad, SE., M.Pd selaku dosen manajemen diklat mereview tugas yang dibuat satu persatu dan diperiksa dimana kesalahannya, selain mereview tugas jadwal pelatihan diklat beliau juga memeriksa tugas yang dibuat sebelumnya yaitu pembuatan silabus.

Satu persatu mahasiswa dipanggil kedepan untuk diberitahukan dimana letak kesalahan tugas kami. Ternyata dari sekitar 34 mahasiswa dikelas kami, hanya 3 orang yang membuat tugas silabus dan jadwal pelatihan diklat dengan benar, dan sisanya yang salah harus direvisi dan dikumpulkan kembali dipertemuan berikutnya. Beliau juga menganjurkan untuk menyesuaikan silabus dengan jadwal pelatihan diklat.

Selain itu beliau membahas sedikit mengenai akomodasi penginapan untuk pelatihan diklat dan menganjurkan kami untuk mencari fasilitas hotel yaitu meeting room yang termasuk dalam fullboard. Sekian terimakasih demikianlah reportase ke 7 saya, wassalam :) yuk ditunggu komentarnyaa..

reportase ke 6 Manajemen Diklat

Minggu, 13 November 2011

JAKARTA, Rawamangun, Senin 31 Oktober 2011 bertempat di Fakultas Ilmu Pendidikan, UNJ Ruang 306. Seperti biasa perkuliahan Manajemen Pendidikan dan Pelatihan dimulai pukul 08.00 yang dipimpin oleh Dr. Amril Muhammad, SE, M.Pd. selaku dosen mata kuliah tersebut.


Dalam pertemuan kali ini, kami beliau memaparkan segala bentuk ataupun struktur silabus, yang kemudian memberikan tugas menyusun Silabus kepada kami yang sesuai dengan Mata Diklat yang akan dibuat.


Saya memiliki 8 Mata diklat yang akan disusun silabusnya. kemudian dijabarkan standar kompetensinya, kemudian dalam bagian Kompetensi Dasar, dan diperinci dalam indikatornya, Materi pokok, kemudian dilanjutkan dengan Pengalaman Belajar, serta Sarana Sumber Belajar, tidak lupa juga dengan Penilaian yang akan di evaluasi.


Kira - kira demikianlah contoh silabus yang saya buat..
klik disini untuk melihat file :)
mohon kritik dan sarannya.. Terima Kasih sekian reportase ke - 6 yang saya buat :)

reportase ke - 5 Manajemen Diklat

JAKARTA, Rawamangun, Senin 31 Oktober 2011 bertempat di Fakultas Ilmu Pendidikan, UNJ Ruang 306. Seperti biasa perkuliahan Manajemen Pendidikan dan Pelatihan dimulai pukul 08.00 yang dipimpin oleh Dr. Amril Muhammad, SE, M.Pd. selaku dosen mata kuliah tersebut.

Pertemuan kali ini beliau merevisi kembali hasil pekerjaan kami satu persatu setelah pertemuan kemarin dibimbing bagaimana cara membuat struktur kurikulum, masih ada diantara kami yang salah sehingga beliau harus memanggil lagi dan mengoreksi kembali sampai semua benar. Revisi tugas itu dikumpulkan hari selasa, 1 November 2011.

Setelah materi stentang struktur kurikulum, beliau memberikan tugas kembali yaitu membuat silabus dari semua mata diklat yang ada distruktur kurikulum yang telah kami buat dua minggu lalu, karena mata kuliah pendidikan dan pelatihan ini berkesinambungan dari tugas-tugas sebelumnya. Karena kali ini saya hanya merevisi sedikit dan mulai belajar dari teman saya , Nouva Zaline.

Silabus dikerjakan di rumah dan dikumpul hari senin, 7 November 2011 dalam bentuk hardcopy dan memuat tujuh kolom berisi : standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sarana / sumber belajar dan penilaian, yang sebelumnya terlebih dahulu menentukan mata pelajaran dan alokasi waktu pelajaran tersebut. 

Berikut file nye .. 

Struktur Program Pelatihan

Senin, 24 Oktober 2011
UNJ, Rawamangun. Seperti pertemuan sebelumnya sebelum memulai perkuliahan dosen kami Pak Amril, merevisi penugasan di minggu sebelumnya terkait dengan menyusun kurikulum program pelatihan

pada pertemuan sebelumnya, baru menyusun kurikulumnya saja, namun dalam pertemuan kali ini kami di tugaskan untuk menyusun mulai dari struktur hingga kurikulumnya. 
Untuk mendownload file tugas yang saya buat.....
klik di sini !

berikut reportase ke-4 yang saya buat. Terima Kasih .. :)

Organizational Structure

Minggu, 09 Oktober 2011


Resume Manajemen Diklat Ke-2


UNJ Rawamangun, 3 Oktober 2011. Perkuliahan berlangsung dengan cukup khidmat, dimulai dengan tugas untuk membuat struktur organisasi dari sebuah rencana membuat suatu usaha yang bergerak dibidang jasa pada semester lalu, tentu teman – teman masih ingat dong?   Tugas Peluang Usaha Jasa klik disini !

Yaaaaa, pada semester sebelumnya sudah pernah membahas mengenai bagaimana membuat sebuah usaha yang bergeak dalam bidang pendidikan tentunya, dimana saya membuat sebuah PAUD, yang saya sendiri memberi nama "PAUD Merah Putih".

Pak Amril menugaskan pada kami untuk membuat sebuah struktur organisasi yang terdapat pada usaha yang kami rancang tersebut. Dengan demikian setelah kami membuat rancangannya mulai dari kepala yayasan sampai para staff yang ada, kami ditugaskan untuk membuat job description dari tiap - tiap bagian yang tertera di dalam struktur tersebut. Kemudian dikaitkan dengan materi pada semester ini terkait dengan diklat kami ditugaskan kembali untuk menentukan jenis pelatihan apa yang dibutuhkan oleh salah satu bagian dari struktur tersebut.

Dalam pertemuan kali ini kami pun memahami akan pentingnya suatu unsur/bagian yang terdapat dalam struktur yang saling memperkuat. Meski pun di setiap tugas yang ada pada bagian - bagian struktur tersebut berbeda - beda, namun mereka saling bekerjasama dan memperkuat satu sama lain.

Sekian reportase kali ini saya buat jika ada kekurangan tau kesalahan dalam kata - kata, mohon maaf. Terimakasih, Wassalam...

Training Design and Evaluating Model

Minggu, 02 Oktober 2011



Pada pertemuan kemarin hari senin, 26 September 2011 lalu, Pak Amril menjelaskan mengenai “Training Design and Evaluating Model”.  Melalui slide yang beliau paparkan, ada beberapa bagian yang patut diperhatikan dalam sebuah pelatihan (training). Bberikut ini saya paparkan dalam reportase di blog saya. Selamat membaca…

Sebelum memulai reportase minggu kemarin, mari kita kroscek dahulu apa itu arti dari sebuah pelatihan. Apa itu pelatihan? Pelatihan mempersiapkan peserta latihan untuk mengambil jalur tindakan tertentu yang dilukiskan oleh teknologi dan organisasi tempat bekerja, dan membantu peserta memperbaiki prestasi dalam kegiatannya terutama mengenai pengertian dan keterampilan. (Rolf P. Lynton dan Udai Pareek--Pelatihan dan Pengembangan Tenaga Kerja, Pustaka Binaman Jakarta 1998). Pelatihan adalah suatu proses pendidikan jangka pendek bagi para karyawan operasional untuk memperoleh keterampilan teknis operasional secara sistematis.

Mengapa perlu diadakan pelatihan? Ada beberapa alasan dilakukan pelatihan, diantaranya;
  1. Ada kesenjangan antara kinerja actual dan kinerja ideal. Diibaratkan seperti orang bekerja tidak sesuai dengan target atau tujuan kerja.
  2. Karyawan baru, biasanya ada ‘job training’, dimana pegawai baru ini memang perlu dilatih.
  3. Adanya teknologi baru. Hal ini terbagi menjadi dua, yang pertama, dikatakan baru karena memang ada inovasi baru dari teknologi tersebut. Yang kedua, baru jika sifatnya adalah penembangan dari teknologi sebelumnya.
  4. Corporate culture, membangun budaya bisa dilihat dari slogan perusahaan.
  5. Seseorang akan mengalami dua hal terkait promosi dan mutasi, dimana dalam hal promosi adanya kenaikan jabatan, hal ini jelas mendorong karyawan untuk melakukan pelatihan. Hal terkait mutasi , dimana adanya perpindahan pada jenjang yang setara.
Dengan adanya pelatihan diharapkan kepada peserta dapat; meningkatkan produktivitas, meningkatkan semangat dan gairah kerja, mengurangi kecelakaan (hal-hal yang tidak diinginkan), meningkatkan kestabilan dan fleksibel organisasional.
  1. Need Identification ( mengidentifikasikan masalah)
    1. Menganalisis pekerjaan itu sendiri
    2. Menidentifikasikan target kelompok (spesifikasikan bidang yang anda jalani)
    3. Menganalisis kebutuhan pelatihan, dalam hal ini terdapat beberapa cara diantaranya melalui angket atau survey, pengamatan langsung atau lewat atasannya, studi dokumen atau sering disebut dengan adanya penilaian kerja dalam tingkat pencapaian seorang karyawan, dapat pula dilakukan melalui wawancara disini dapat bereksplorasi.
  2. Objective Setting (mendesain/menata tujuan-tujuan)
    1. Adanya penentuan persyaratan masuk (determination of entry requirement) dilihat dari fisik atau sikap karyawan.
    2. Merancang/mendesain sasaran tersebut. Biasanya sudah mengikuti pelatihan tapi susah mendapatkan pekerjaan. Bisa saja dengan meningkatkan kemampuan untuk mencapai sasaran/tujuan.
    3. Bisa melakukan perancangan tes, hal ini untuk mengetahui level kemampuan dari karyawan itu sendiri.
    4. Melakukan proses validasi, apakah tujuan sudah tepat atau belum. Proses ini untuk memastikan kita bias melakukan pelatihan ini.
  3. Instruction Design (Mendesain Pembelajaran)
    1. Perencanaan pembelajaran
    2. Pelatihan instruksi
    3. Materi atau handout dari sebuah instruksi
  4. Implementation
    1. Merencanakan fasilitas pelatihan, yang perlu diperhatikan mulai dari aksesibilitas bagi peserta pelatihan.
    2. Perlu melakukan seleksi untuk instruktur yang tepat dan pelatihannya.
    3. Menyeleksi pelatihan terkait siapa saja yang ikut pelatihan, dan biaya yang dikeluarkan. Berdasarkan sifatnya adanya seleksi biaya dan administrasi, dalam administrasi ini maksudnya adalah data penilaian kenerja.
    4. Melakukan apa yang sudah dilatih dalam pelatihan yang diikuti. Bisa saja dengan melaksanakan pelatihan sesuai dengan desain pelatihan yang telah disiapkan.
  5. Evaluation, dilaksanakan untuk mengukur ketercapaian pelatihan, sesuai atau tidaknya dengan tujuan.
    1. Menganalisis prestasi yang dicapai
    2. Mengevaluasi setelah dia masuk kerja, menganalisis performance
    3. Menghitung, apakah biayanya sepadan atau tidak.

BAURAN PEMASARAN JASA PENDIIDKAN

Jumat, 10 Juni 2011

REPORTASE Manajemen Pemasaran dan Jasa Pendidikan KE-11


Seperti yang sudah dijelaskan pada pertemuan sebelumnya, bauran pemasaran ( marketing mix ) merupakan alat bagi pemasar yang terdiri atas berbagai unsure suatu program pemasaran yang perlu dipertimbangkan agar implementasi strategi pemasaran dan positioning yang ditetapkan dapat berjalan sukses. Bauran pemasaran pada produk barang yang kita kenal selama ini berbeda dengan bauran untuk bauran pemasaran untuk produk jasa. Hal ini terkait dengan perbedaan karakterisrik jasa dan barang sebagaimana yang telah dibahas sebelumnya.

Dalam hal ini bauran pemasaran produk barang mencakup 4P, yaitu produk, price, place, dan promotion. Sedangkan untuk jasa keempat hal tersebut masih dirasa kurang mencukupi. Para pakar pemasaran menambahkan tiga unsur lagi, yaitu people, process, dan customer service. Ketiga hal ini terkait dengan sifat jasa dimana tahapan operasi hingga konsumsi merupakan suatu serangkaian yang tidak dapat  dipisahkan serta mengikutsertakan konsumen dan pemberi jasa secara langsung. Dengan kata lain terjadinya interaksi langsung antara keduanya ( meski tidak untuk semua jenis jasa ).

Sebagai suatu bauran, unsur-unsur tersebut saling mempengaruhi satu sama lain sehingga bila salah satu tidak tepat pengorganisasiannya maka akan mempengaruhi strategi pemasaran secara keseluruhan. Dengan demikian, unsur bauran pemasaran jasa terdiri atas tujuh hal :
·  Product : Jasa seperti apa yang ingin ditawarkan.
·  Price : Bagaimana strategi penentuan harga
·  Promotion : Bagaimana Promosi yang harus dilakukan.
·  Place : Bagaimana sistem penyampaian jasa yang akan diterapkan.
·  People : Jenis kualitas dan kuantitas orang yang akan terlibat dalam pemberian jasa.
·  Process : Bagaimana proses dalam operasi jasa tersebut.
·  Custumer service : Tingkat jasa yang bagaimana yang akan diberikan kepada konsumen.
 

Kepuasan Pelanggan

Kamis, 09 Juni 2011



Reportase pertemuan KE-14 MANAJEMEN PEMASARAN JASA PENDIDIKAN

Perkuliahan hari ini membahas mengenai kepuasan pelanggan, dimana kepuasan pelanggan adalah suatu respon yang diberikan para konsumen setelah terpenuhinya kebutuhan mereka akan sebuah produk ataupun jasa, sehingga para konsumen memperoleh rasa nyaman dan senang karena harapannya telah tercukupi. Keberhasilan strategi pemasaran suatu usaha dapat dicapai jika kepuasan pelanggan telah terpenuhi. Untuk memperoleh kepuasan pelanggan tidaklah mudah, karena tiap pelanggan memiliki tingkat kepuasan yang berbeda – beda walaupun membutuhkan produk yang sama.

Proses pemenuhan kepuasan pelanggan tidak hanya membutuhkan produk atau jasa yang berkualitas saja, namun juga membutuhkan adanya sistem pelayanan yang mendukung. Sehingga para pelanggan akan merasa senang dengan produk atau jasa yang dibutuhkan, serta nyaman dengan pelayanan yang diberikan.

Adanya kepuasan pelanggan ternyata juga dapat mempengaruhi omset penjualan yang dihasilkan. Jika pelanggan merasa puas akan suatu produk maka permintaan akan meningkat dan omset penjualan pun ikut naik, sebaliknya jika pelanggan tidak merasa puas maka permintaan akan menurun begitu juga dengan omset penjualannya.  Hal penting lainnya yang harus diperhatikan yaitu, pelanggan yang kurang puas dengan suatu produk tidak akan membeli ataupun menggunakan lagi produk yang kita  tawarkan. Selain itu pelanggan yang kurang puas juga dapat menceritakan kepada konsumen lain tentang keburukan produk yang mereka dapatkan, sehingga dapat menimbulkan citra buruk di kalangan para konsumen.

Untuk itu, berikut kami berikan beberapa strategi meningkatkan kepuasan pelanggan, agar dapat terhindar dari kemungkinan buruk seperti diatas :
·  Berikan produk yang berkualitas, serta bebas dari kerusakan ataupun kecacatan saat sampai di tangan pelanggan. Sebaiknya cek terlebih dahulu kualitas produk atau jasa yang akan diberikan kepada pelanggan
·  Berikan kualitas pelayanan yang ramah, ketepatan waktu penyampaian, serta menggunakan sistem yang mudah dipahami para pelanggan. Sehingga para pelanggan tidak merasa kesulitan dengan pelayanan yang diberikan, baik pelayanan langsung maupun pelayanan online
·  Fokus pada kepentingan atau pencapaian kepuasan pelanggan, sehingga produk serta pelayanan yang diberikan dapat memenuhi harapan pelanggan
·  Memperhatikan harga produk maupun biaya pelayanan yang sesuai dengan kondisi pasar saat ini, serta sesuaikan dengan nilai produk atau jasa yang ditawarkkan. Karena pelanggan akan membandingkan antara biaya yang dikeluarkan dengan manfaat yang diperoleh dari suatu produk
·  Berikan jaminan keamanan dari produk maupun pelayanan yang diberikan, sehingga para pelanggan percaya dengan produk ataupun jasa yang ditawakan dan akan terus menjadi pelanggan setia perusahaan kita.

PERILAKU PELANGGAN

Reportase pertemuan KE-13 MANAJEMEN PEMASARAN JASA PENDIDIKAN 

Pelanggan merupakan faktor yang penting dalam mempertahan kan mengembangkan suatu usaha jasa dan produk. Pelanggan sangant mempengaruhi suatu usaha jasa ataupun produk, maka sebagai seorang manajer kiat perlu memahami keingianan pelanggan.

Perilaku pelanggan selalu mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan mengabaikan produk, jasa, atau ide yang diharapkan dapat memuaskan konsumen untuk dapat memuaskan kebutuhannya dengan mengkonsumsi produk atau jasa yang ditawarkan.perilaku pelanggan juga menggambarkan konsumen dalam upaya melakukan keputusan dalam produk atau jasa.Keputusan pembelian dari pembeli sangat dipengaruhi oleh faktor kebudayaan, sosial, pribadi dan psikologi dari pembeli.

Faktor Budaya

Faktor budaya memberikan pengaruh paling luas dan dalam pada perilaku konsumen.

Perusahaan jasa ataupun pendidikanharus mengetahui peranan yang dimainkan oleh budaya. Budaya adalah penyebab paling mendasar dari keinginan dan perilaku seseorang. Budaya merupakan kumpulan nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan dan perilaku yang dipelajari oleh seorang anggota masyarakat dari keluarga dan lembaga penting lainnya.

Faktor budaya bisa mempengaruhi seperti pendapatan, tetapi diukur dari kombinasi pendapatan, pekerjaan, pendidikan, kekayaan dan variable lain.

Faktor Sosial

Perilaku konsumen juga dipengaruhi oleh faktor sosial, seperti kelompok kecil, keluarga serta peranan dan status sosial konsumen. Perilaku seseorang dipengaruhi oleh banyak kelompok kecil. Kelompok yang mempunyai pengaruh langsung. Definisi kelompok adalah dua orang atau lebih yang berinteraksi untuk mencapai sasaran individu atau bersama.

Keluarga dapat pempengaruhi perilaku pembelian. Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat. Keputusan pembelian keluarga, tergantung pada produk, iklan dan situasi.

Seseorang umumnya berpartisipasi dalam kelompok selama hidupnya-keluarga, klub, organisasi. Posisi seseorang dalam setiap kelompok dapat diidentifikasikan dalam peran dan status. Setiap peran membawa status yang mencerminkan penghargaan yang diberikan oleh masyarakat.

Faktor Pribadi

Keputusan pembelian juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti umur dan tahapan daur hidup, pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan konsep diri pembeli.

Kepribadian adalah karakteristik psikologis yang berada dari setiap orang yang memandang responnya terhadap lingkungan yang relatif konsisten. Kepribadian dapat merupakan suatu variabel yang sangat berguna dalam menganalisa perilaku konsumen. Bila jenis- jenis kepribadian dapat diklasifikasikan dan memiliki korelasi yang kuat antara jenis-jenis kepribadian tersebut dengan berbagai pilihan produk atau merek.

Faktor Psikologis

Pemilihan barang yang dibeli seseorang lebih lanjut dipengaruhi oleh empat faktor psikologis, yaitu motivasi, persepsi, pengetahuan serta kepercayaan.

Faktor Marketing Strategy

Merupakan variabel dimana pemasar mengendalikan usahanya dalam memberitahu dan mempengaruhi konsumen. Variabel-variabelnya adalah
(1) Barang,
(2) Harga,
(3) Periklanan dan
(4) Distribusi yang mendorong konsumen dalam proses pengambilan keputusan.

PERILAKU KONSUMEN

dimana, bagaimana kebiasaan dan dalam kondisi macam apa produk dan jasa yang dibeli.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN

Berdasarkan landasan teori, ada dua faktor dasar yang mempengaruhi perilaku konsumen yaitu faktor eksternal dan faktor internal.

·        Faktor eksternal
Faktor eksternal merupakan faktor yang meliputi pengaruh keluarga, kelas sosial, kebudayaan, marketing strategy, dan kelompok referensi. Kelompok referensi merupakan kelompok yang memiliki pengaruh langsung maupun tidak langsung pada sikap dan prilaku konsumen.

·        Faktor internal
Faktor-faktor yang termasuk ke dalam faktor internal adalah motivasi, persepsi, sikap, gaya hidup, kepribadian dan belajar. Belajar menggambarkan perubahan dalam perilaku seseorang individu yang bersumber dari pengalaman. Seringkali perilaku manusia diperoleh dari mempelajari sesuatu.

Keputusan seorang pembeli juga dipengaruhi oleh ciri-ciri kepribadiannya, termasuk usia, pekerjaan, keadaan ekonomi. Perilaku konsumen akan menentukan proses

KUALITAS

Reportase pertemuan KE-10 MANAJEMEN PEMASARAN JASA PENDIDIKAN

Kualitas adalah suatu strategi dasar bisnis yang menghasilkan barang dan jasa yang memenuhi kebutuhan atau bahkan melampaui harapan konsumen bukan saja satu kali tetapi berulangkali dan memberikan kepuasan kepada pelanggan.

Secara konsep, ada tiga macam bentuk kualitas:

  1. Satu-satunya, maksudnya adalah kualitas yang ditimbulkan akibat dari hanya satu produsen produk seperi itu sehingga bersifat absolute. Karena hanya satu-satunya penghasil produk tersebut, jumlah barang yang diproduksi pun tidak dapat mencukupi kebutuhan pelanggan (jumlah sedikit). Contoh di bidang pendidikan yaitu Universitas Negeri Jakarta, satu-satunya universitas negeri di Jakarta.

  1. Standar, maksudnya adalah kualitas yang bersifat relative (penyesuaian yang berubah-ubah tergantung situasi).


  1. Consumer satisfaction (kepuasan pelanggan), maksudnya adalah kualitas yang bersifat memenuhi kebutuhan pelanggan. Begitu banyak jumlah konsumen dengan selera yang berbeda-beda, namun bagaimana caranya agar tetap bisa membuat konsumen senang dan puas. Dalam hal ini dikenal istilah Consumer Behaviour (perilaku atau sifat konsumen). Contohnya adalah bisnis MLM dengan consumer behavior yang condong untuk bisnis perempuan. Contoh di bidang pendidikan yaitu Nobel Pendidikan, walaupun beralaskan kepuasan konsumen, tetapi tetap ada value yang mengikat.

Bagaimana kita dapat mengetahui perilaku konsumen?? Adalah dengan Marketing Intellegence (mata-mata). Untuk mengupdate trend baru di masyarakat, perlu menggunakan marketing intelligence. Tujuan hal ini yaitu untuk memantau apakah tipe konsumen yang suka membeli atau tipe yang eksklusif. Dari ketiga macam bentuk kualitas di atas, pasti timbul di pikiran kita bagaimana kita mengetahui kalau barang itu berkualitas?? Caranya adalah dengan memperhatikan berapa jumlah pelanggan yang dimiliki sebuah toko. Semakin banyak jumlah pelanggan berarti barang yang diproduksi toko tersebut berkualitas.

Dibayangkan kualitas itu seperti ikan, dimana kepala ikan sebagai kualitas dan rusuk-rusuk tulang ikan sebagai alasan apa yang membuat suatu produk itu berkualitas. Misalnya rusuk-rusuk tulang ikan di sisi kiri itu ada: daya tahan, harga, sumber daya manusia (SDM), sarana, dan kurikulum sedangkan di sisi kanan itu ada: merk, kemasan, kemudahan lokasi, promosi, dan fitur (keistimewaan tambahan).

Marketing Promotion and Communication

Reportase pertemuan KE-9 MANAJEMEN PEMASARAN JASA PENDIDIKAN
 1.      Advertising(periklanan)
segmen dari promosi melalui iklan tergantung dari media yang dipakainya. Contohyan seperti dibawah ini :
·  Media indoor
·  Media outdoor
·  Melalui media cetak audio, audio visual, dan visual seperti iklan di TV,radio, brosur, spanduk.

2.      Personal selling
Penjualan dan promosi dilakukan oleh sales itu sendiri

3.      Sales promotion
Penjualan dilakukan perusahaan kepada konsumen dengan member bonus atau potongan harga dalam jangka waktu tertentu.

4.      Public relation
Proses membangun hubungan baik antar perusahaan dengan masyarakat atau konsumen untuk membangun citra positif perusahaan dimata masyarakat. PR juga digunakan untuk mengatasi masalah-masalah negative yang mungkin muncul dikegiatan-kegiatan tertentu. Jadi tujuan diadakan PR dalam perusahaaan guna menjaga nama baik perusahaan agar tetap disukai masyarakat