Syarat dan Kekuatan menjadi Pemimpin

Senin, 11 Oktober 2010

PEMBAHASAN


1.1  Pengertian Kepemimpinan

Soerjono soekanto ( Sosiologi Suatu Pengantar, 1990: 318 ) menjelaskan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan seseorang ( yaitu pemimpin atau leader ) untuk mempengaruhi orang lain ( yaitu yang dipimpinnya atau pengikut – pengikutnya ), sehingga orang lain tersebut bertingkah laku sebagaimana yang dikehendaki oleh pemimpin tersebut.

Stephen P. robbins ( Perilaku Organisasi, 2003:432 ) menjelaskan bahwa kepemimpinan sebagai kemampuan untuk mempengaruhi kelompok menuju pencapaian sasaran.

Soepardi ( 1988 ) merumuskan kepemimpinan sebagai kemampuan untuk mengerakkan, mempengaruhi, memotivasi, mengajak, mengarahkan, menasehati, bahkan menghukum (kalau perlu), serta membina dengan maksud agar manusia mau bekerja dalam rangka mencapai tujuan secara efektif dan efisien.

Seseorang dapat menjalankan kepemimpinan semata – mata karena kedudukannya dalam organisasi itu. Tidak semua pemimpin itu manajer, dan sebaliknya, dan tidak semua manajer itu pemimpin. Hanya karena organisasi memberikan kepada manajernya hak formal tertentu tidak menjadi jaminan bahwa mereka akan mampu memimpin secara efektif.

1.2  Syarat Menjadi Pemimpin
Anda bisa jadi pemimpin andal, asal memenuhi syarat berikut :

1. Problem Solver
Seorang pemimpin dituntut mampu membuat keputusan penting dan mencari jalan keluar dari permasalahan. Mulailah bertindak tegas, dan hapulah cara plin-plan. Jangan pula memupuk kebiasaan melarikan diri dari tanggung jawab. Sebagai ‘nakhoda’, andalah yang berkewajiban mengemudikan ‘kapal’ ke arah yang benar.

2. Bersikap Positif
Setiap orang tidak luput dari kesalahan, bila hal ini menimpa anak buah anda jangan langsung mencecarnya dengan segudang omelan.  Selidiki latar belakang permasalahan sehingga anda bisa bersikap proporsional. Jika anda melakukan kesalahan, tidak perlu ragu mengakuinya dan meminta maaf kepada orang-orang terkait, dan jangan lupa melakukan perbaikan untuk kesalahan tersebut.
3. Komunikasi
Karyawan sebaik apa pun akan kehilangan arah bila dibiarkan  ‘jalan dalam gelap’. Sebagai pemimpin anda perlu menerangkan sejelas mungkin tentang tujuan bersama yang hendak diraih dan strategi mencapainnya. Bekali pula anak buah dengan penilaian terhadap hasil kerjanya selama ini, sehingga mereka bisa belajar cara melakukan tugas dengan benar. Pelihara komunikasi 2 arah dengan bawahan dan mintalah feedback dari mereka setiap kali anda meluncurkan kebijakan baru.

4. Menjadi Inspirasi
Seorang pemimpin harus bisa menerapkan standar dan jadi contoh bagi anak buahnya. Jadilah inspirasi bagi bawahan. Update benak anda dengan informasi terkini, tidak pelit membagi pengalaman, dan patuhi peraturan yang anda buat sendiri.

5. Tumbuhkan Motivasi
Berikan penghargaan terhadap prestasi sekecil apa punyang dilakukan anak buah. Bahkan karyawan yang paling telat sekalipun akan berusaha memperbaiki diri apabila anda memujinya ketika ia datang tepat waktu (apalagi jika pujian itu diberikan tanpa terkesan menyindir). Secara berkala , ajukan pula pertanyaan dan tantangan yang mampu merangsang kreativitas berpikir anak buah. Misal, meminta ide mereka untuk proyek kecil.

6. Hubungan Baik
Jalin hubungan profesional dan interpersonal yang harmonis dengan anak buah. Ingat, dibalik statusnya sebagai bawahan, karyawan memiliki pribadi yang unik dan masalah tertentu. Luangkan waktu untuk mengenal karyawan secara personal sehingga anda melakukan coaching tepat sasaran.

7. Turun Gunung
Anda tidak boleh merasa bebas dari kewajiban dan melakukan ‘dirty job’ atau pekerjaan anak buah. Seorang pemimpin akan dihargai anak buahnya apabila ia bersedia turun ke lapangan tak asal main perintah. Semakin hebat lagi hormat anak buah bila pekerjaan itu bisa diselesaikan dengan lancar. Itu menunjukkan kualitas anda pada anak buah.

Syarat dan Prinsip Proses Kepemimpinan
  • Bahwa seorang pemimpin harus memiliki kepribadian yang terpuji antara lain: periang, ramah, bersemangat, pemberani, murah hati, spontan, percaya diri, dan memiliki kepekaan sosial yang tinggi.
  • Paham dan menguasai tujuan yang hendak dicapai dan mampu mengkomunikasikan kepada bawahan.
  • Berwawasan lebih luas dibidang tugasnya dan bidang-bidang lain yang relevan.
  • Memiliki kemampuan yang lebih tinggi daripada orang - orang yang dipimpinnya
  • Memiliki keinginan yang terus - menerus untuk belajar menyesuaikan kemampuan dengan perkembangan dan tujuan organisasi yang dipimpinnya.

2.3 Kekuatan Kepemimpinan
Untuk menjadikan kepemimpinan yang kuat diperlukan sumber-sumber kekuatan yang ada dan dimiliki setiap pribadi :
  1. Kekuatan Peran
Kekuatan peran berasal dan kedudukan yang anda pegang. mi bukan kekuatan yang datang dan pengetahuan atau pengalaman. Ia juga bukan kekuatan yang datang dan sifat-sifat kepribadian anda. Kekuatan peran berhubungan dengan kedudukan anda lepas dan siapa yang mendudukinya. Saat seseorang dinaikkan dalam peran seorang penyelia, ia mendapatkan kekuatan. Kita semua sudah melihat penyalahgunaan kekuatan peran, bahkan path tingkat yang terendah sekali pun.

  1. Kekuatan Pengetahuan
Kekuatan pengetahuan berasal dan pengertian akan keterampilan dan teknik yang diperlukan untuk perilaku efektif dalam suatu peran tertentu. Karena masyarakat kita menjadi makin teknis dan peran menjadi makin dispesialisasikan, kekuatan pengetahuan menjadi makin penting.
Jika seseorang memutuskan untuk bekerja membangun keterampilan mereka, sumber-sumber kekuatan dengan segera muncul. Jika hal ini terjadi, pertimbangan-pertimbangan yang berikut muncul :
  • Bagaimana orang bisa menggunakan semua sumber kekuatan secara sensitive ?
  • Kapan paling baik untuk mengambil kekuatan dan satu sumber dibandingkan dengan sumber yang lain?
  • Bagaimana orang bisa mencapai “keseimbangan” yang sempurna atau yang terbaik dalam penggunaan ketiga sumber itu sehari-hari ?
Sepanjang sejarah peradaban manusia pemimpin yang sukses dalam menjalankan tugas kepemimpinannya didalam banyak bidang kehidupan seperti yang diperlihatkan oleh para Nabi dan Rasul , umumnya kekuatan kepemimpinan mereka terbangun diatas kekuatan - kekuatan berikut :
  • Kekuatan Posisi
Banyak catatan sejarah menunjukkan bahwa sejumlah pemimpin mendapatkan loyalitas dan kesetian serta komitmen berjuang dari orang orangnya , karena sang pemimpin memiliki legitimasi yang kuat pada posisi nya. Dalam kehidupan pertumbuhan agama agama besar biasanya para Nabi dan Rasul memiliki kekuatan memimpin karena memang posisi dan kedudukan mereka secara massal diakui karena memang ada bukti bukti yang tidak terbantahkan. Yang paling fenomenal adalah kitab suci yang mereka terima dan mereka sebarkan dari Tuhan.
  • Kekuatan Kepribadian

Nabi dan Rasul dalam sejarah penyebaran agama tidak hanya punya kekuatan memimpin karena posisi dan legitimasinya yang begitu kuat , tetapi sekaligus biasanya mereka adalah pribadi yang tumbuh dari perkembangan kepribadian yang lengkap dan berkualitas .
  • Kekuatan Hubungan
Biasanya mereka yang mampu mencapai tangga kepemimpin yang begitu sempurna juga memperlihatkan kualitas hubungan kemanusian yang begitu menawan .Itulah sebabnya mengapa mereka memiliki dukungan yang begitu luas dan loyalitas yang begitu kuat dari para pengikutnya . Jika kita kembali kepada Muhammad yang ditempatkan sebagai orang yang paling berpengaruh oleh Michael Heart , maka kita akan menjumpai fakta bahwa jumlah orang orang yang bisa ditariknya untuk menjadi pengikutnya justeru lebih banyak karena faktor kekuatan hubungan kemanusiaan yang berhasil dibina Muhammad dengan orang orangya melalui daya tarik kepribadiannya .Kekuatan hubungan yang terbina melalui daya tarik kekuatan kepribadian akan jauh lebiah kuat apabila dibandingkan dengan kekuatan hubungan yang terbinaa melalui kekuatan daya tarik harta.
  • Kekuatan Keahlian
Akan tetapi pengamatan lebih jauh yang membuat kita semakin takjub kepada Muhammad adalah keahlian yang dimilikinya sebagai pemimpin .Dia sangat kuat dalam memimpikan masa depan .Dia amat ahli dalam berhubungan dan membina manusia .Mereka amat ulung dalam meletakkan strategi perjuangan .Dia begitu terampil dalam mengeksekusi rencana .Dia lihai dan cerdas dalam berkomunikasi dan bernegosiasi.
  • Kekuatan Tugas
Pada akhirnya ketika mengeksekusi tugas tugas kepemimpinanlah yang membuat para pemimpin besar itu benar benar bisa diakui kepemimpinannya. Kekuatan posisi , kepribaidan , hubungan , keahlian bermuara disini . Saat tugas tugas kepemimpinan dieksekusinya satu persatu itulah saat dimana kita bisa mengakui bahwa mereka tidak mungkin bisa memimpin kecuali mereka memiliki posisi sosial yang kuat , kekuatan kepribadian yang menggerakkan , beragam keahlian yang memudahkan tugasnya , serta basis dukungan yang tercipta dari hubungan yang berkualitas dengan orang orangnya.

1 komentar:

Posting Komentar